By Murnia 1161305008
Membangun Hubungan dengan Pelanggan
Lewat Kepuasan, Nilai, dan Mutu
Dalam pasar penjual - yang diwarnai oleh sedikitnya barang dan nyaris monopoli –
perusahaan tidak melakukan usaha khusus untuk memuaskan pelanggan. Dewasa ini
di Eropa timur, misalnya, jutaan konsumen antre berdiri dengan wajah cemberut
selama berjam-jam hanya untuk membeli pakaian, produk-produk kebersihan,
perabot rumah tangga, dan produk lain yang bermutu rendah dengan harga tinggi.
Produsen dan pengecer sedikit sekali memperhatikan kepuasan pelanggan atas
barang dan pelayanan. Penjual nyaris tidak nenghiroukan teori dan praktik
pemasaran
Sebaliknya dalam pasar pembeli, pelanggan dapat memilih produk aneka produk dan jasa.
Dalam pasar ini, bila penjual tidak menyediakan produk dn jasa bermutu yang
dapat diterima, pelanggan akan segera lari ketangan pesaing. Dan apa yang
dianggap dapat diterimaa hari ini munkin esok tidak lagi bagi konsumen yang
selalu menuntuk lebih baik. Konsumen semakin terdidik da menuntut, serta
harapan mutu terus naik akibat praktik oleh manufaktur dan pengecer superior.
Menurut banyak industri A.S. dalam beberapa tahun terakhir-mobil, kamera,
peralatan mesin, barang elektronik konsumen-menjadi bukti dramatik bahwa
perusahaan yang hanya menyediakan mutu rata-rata akan kehilangan konsumennya
kalau diserang oleh pesaing unggul
Agar sukses atau hanya sekedar
bertahan, perusahaan perlu falsafah baru. Agar unggul dipasar dewasa ini,
perusahaan harus berpusat pada pelanggan (custamer-centerd)-
mereka harus memberikan nilai superior kepada pelanggan sasaran. Mereka harus
ahli dalam membangun pelanggan, bukan hanya membangun produk
Terlalu banyak perusahaan yang
berpikir bahwa memperoleh dan mempertahankan pelanggan adalah pekerjaan bagian
pemasaran atau penjualan. Tetapi perusahaan yang sukses terlalu menyadari bahwa
pemasaran tidak dapat melakukan tugas itu sendiri. Sebenarnya walaupun memaikan
peran penting, pemasaran hanya dapat menjadi mitra dalam menarik dan memperoleh
pelanggan. Bagian pemasaran yang terbaik dunia tidak dapat sukses menjual
produk yang dibuat sembarangan, yang tidak memenuhi kebutuhan pelanggan. Bagian
pemasaran hanya dapat efektif dalam perusahaan yang semua bagian dan
karyawannya bersatu padu membentuk sistem penyerahaan nilai bagi pelanggan yang
unggul dalam pesaing.
MENDEFINISIKAN NILAI BAGI PELANGGAN
DAN KEPUASAN PELANGGAN
Lebih dari 35 tahun yang lalu, Peter
Drucker telah mengamati secara jelas, bahwa tugas utama perusahaan adalah
“menciptakan pelanggan” akan tetapi, menciptakan pelanggan munkin tugas yang
sulit. Pelanggan dewasa ini menghadapi jajaran produk dan merek, harga, dan
amat banyak pemasok sebagai pilihan. Perusahaan harus menjawab pertanyaan
kunci: bagaimana pelanggan memilih?
Jawabanya adalah bahwa pelanggan
memilih tawaran pemasaran yang memberikan nilai penting banyak kepada mereka.
Pelanggan memaksimalkan nilai, dalam batas-batas biaya yang dicari serta
pengetahuan, mobilitas, dan pendapatan terbatas. Mereka membentuk harapan nilai
dan bertindak berdasarkan itu. Kemudian mereka membandingkan nilai sebenarnya
yang mereka terima ketika mengkomsumsi produk dengan nilai yang diharapkan, dan
hal ini mempengaruhi kepuasan dan tingkah lakumembeli ulang. Ketika akan
meneliti konsep nilai bagi pelanggan dan kepuasan pelanggan secara lebih cermat
NILAI BAGI
PELANGGAN
Konsumnen membeli dari perushaan
yang mereka percaya menawarkan nilai bagi pelanggan (customer
delivered value) tertinggi-perbedaan antara nilai bagi pelanggan
dan biaya total pelnggan misalkan andaikan ada dua perusahaan kontruksi besar
yang ingin membeli buldoser untul dipakai dalam kontruksi permukiman.
Perusahaan itu menginginkan buldoser andal dan awet yang berkinerja baik.
Perusahaan iru dapat membeli buldoser dari Ceterpillar dan Komatsu. Tenaga
penjual kedua perusahaan ini secara cermat memberikan tawaran mereka kepada
pembeli
Perusaaan
kontruksi kemudiaan mengevaluasi tawaran dua buldoser yang bersaing untuk
menilai mana tawaran yang memberikan nilai tetinggi. Perusahaan mengjhitung
semua nilai dari empat sumber-produk, layanan, personel, dan citra. Pertama,
perusahaan menilai bahwa buldoser Ceterpillar lebih handal, awet, dan baik
kerjanya. Perusahaan jugamenambahkan bahwa ceterpillar mempunyai pelayanan
ikutan yang lebih baik-penyerahan, pelatihan, dan pemeluharaan. Pelanggan
menilai pengetahuannya karyawan Ceterpillar lebih baik dan lebih reponsif.
Akhirnya, perusahaan menempatkan reputasi Ceterpillar lebih tinggi. Jadi,
pelanggan memutuskan Caterpillar menawarkan nilai total pelanggan
(total customer value)
KEPUASAN PELANGGAN
Dengan demikian, konsumen membuat
penilaian ada nilai yang ditawarkan pemasaran dan mengambil keputusan membeli
berdasarkan pada penilaian ini. Kepyasaan pelanggan ada suatu pembeli
tergantung pada relatif kinerja produk bagi harapan pembeli. Seorang pelanggan
mungkin mengalami berbagai tingkat kepuasan. Bila kinerja produk tidak sesuai
dengan harapan, pelanggan akan merasa tidak puas. Bila kinerja melampaui
harapan, pelanggan amat puas dan bergairah.
MENYAMPAIKAN NILAI BAGI PELANGGAN
DAN KEPUASAN PELANGGAN
Nilai bagi dan kepusaan pelanggan
merupakan bahan baku penting dalam ramuan pemasar agar sukses.tetapi apa yang
dibutuhkan untuk menghasilkan dan menyerahkan nilai bagi pelanggan? Untuk
menjawab pertanyaan ini, kita akan mencermati konsep rantai nilai dan sistem
penyerahan nilai
RANTAI NILAI
Michael
Porter mengusulkan rantai nilai (value chain) sebagai alat utama untuk
mengidentifikasi cara menciptakan nilai bagi pelanggan yang lebih tinggi.
Setiap perusahaan terdiri dari kumpulan aktivitas yang dilaksanakan untuk
merancang, memproduksi, memasarkan, menyerahkan, dan mendukung perusahaan.
Rantai nilai memecahkan perusahaan menjadi sembilan aktivitas menciptakan nilai
dalam usaha untuk memahami tingkah laku biaya dalam bisnis spesifik dan sumber
potensial untuk membedakan diri dari pesaing. Kesembilan aktifitas menciptakan
nilai termasuk lima aktifitas utama dan empat aktifitas pendukung.
Aktifitas utama mencakup urutan
bahwa material kedalam perusahaan (logistik penerimaan/ inbound
logistic), mengoperasikannya (operasi/ operation), mengirimkan
keluar (logistik pengiriman/outbound logistic) memasarkannya (pemasaran
dan penjualan/ marketing and sales) dan memberikan jasa(
pelayanan/ service)
Dalam konsep rantai nilai ,
perusahaan harus mencernati biaya dan kinerja dalam setiap aktifitas yang
menciptakan nilai untuk mengupayakan perbaikan. Perusahaan sebaiknya
memperkirakan biaya dan kinerja pesaing sebagai perbandingan. Kalau dapat
melaksanakan aktifitas tertentu lebih baik ketimbang pesaing, perusahaan dapat
mencapai keungulan dalam pesaing.
Proses bisnis antara lain:
· Proses
pengembangan produk: semua aktifitas termasuk dalam mengindentifikasi,
meriset, dan mengembangkan produk baru secara cepat, dengan mutu tinggi, dan
biaya yang wajar
· Proses
manajemen sediaan: semua aktifitas termasuk dalam pengembangan dalam
pengelolaan tingkat jesediaan yang cepat dari bahan baku, barang setengah jadi,
dan barang jadi sehingga pasokan yang memadai tersedia sambil menghindari biaya
tinggi akibat sediaan berlebian
· Proses
pemesanan-pembayaran: semua aktifitas yang termasuk dalam menerima
pemesanan, menyetujui, mengirimkan barang tepat waktu, dan menagih pembayaran
· Proses
layanan pelanggan: semua aktifitas yang termasuk dalam usaha mempermudah pelanggan
untuk menghubungi pihak yang tepat dalam perusahaan untuk mendapatkan layanan,
jawaban, dan penyelesaian masalah
SISTEM PENYAMPAIAN NILAI
Dalam mencari keunggulan pesaing,
perusahaan perlu melihat dibalik rantai nilai dan kedalam rantaui nilai dari
pemasok dan distribusor, serta akhirnya, pelanggannya. Dewasa inu semakin
banyak perusahaan “bermitra” dengan anggota lain dari rantai pasokan untuk
memperbaiki kinerja sistem penyerahan nilai bagi pelanggan ( customer value
deliveri chain) misalnya, campbell soup mengoprasikan progam pemasok bermutu
yang menetapkan standar tinggi bagi pemasok dan hanya memilih beberapa yang
bersedia memenuhi persyaratan tinggi untuk mutu, penyerahan barang tepat waktu,
dan perbaikan terus menerus. Camphebell kemudian menugaskan ahlinya sendiri
untuk bekerja dengan pemasok untuk secara tetap memperbaiki kinerja gabungan .
Mempertahankan Pelanggan
Lebih jauh dari menjalin hubungan
lebih erat dengan mitranya dalam rantai pasokan, perusahaan dewasa iniharus
berusaha mengembangkan ikatan lebih kuat dan loyalitas dengan pelanggan
akhirnya. Pelanngan sering tidak mempunyai alternatif pemasok , atau
pemasok lainnya yang sama buruknya dalam mutu dan pelayanan, pasar tumbuh
demikian cepat sehingga perusahaan tidak perlu memikirkan untuk memuaskan
pelanggan sepenuhnya. Dengan keadaan tersebut perusahaan lebih baik
mempertahankan pelangan yang ada daripada mencari pelanngan baru karena kita
kehilangan pelnggn karena kualitas dan pelayanan kita kurang memuaskan.
Biaya Kehilangan Pelanggan
Perusahaan harus mencermati tingkat
pelanggan yang lari dan mengambil langkah – langkah untuk menguranginya.
Perusahaan harus menetapkan dan mengukur tingkat pelanggan yang masih bertahan.
Kemudian perusahaan harus meneliti penyebab larinya pelanggan dan menetapkan
mna yg dapat kurangi atau hilangkan.perusahan harus membuat distribusi
frekwensi yg menunjukkan persentase pelanggan yg lari karena alasan
berbeda.banyak yang dapat dilakukan untuk pelanggan yg lari karena produk jelek
,pelayanan jelek atau harga yg terlalu tinggi,namun tidak pada pelanggan yg
usahanya bangkrut atau dsebabkan pindah rumah.
Kebutuhan Untuk Mempertahankan
Pelanggan
Dalam pasar ini,biaya menarik
pelanggan baru mungkin 5 x lipat biaya untuk mempertahankan pelanggan saat ini
saat gembira biaya pemasaran opensif biasanya lebih tinggi ketimbang pemasaran
difensif,karena memerlukan usaha dan biaya,untuk membujuk pelanggan yg puas
untuk lari dari pesaing.
Penekanan adalah menciptakan
transaksi ketimbang hungan.diskusi dfokuskan pada aktifitas prapenjualan dan
aktifitas penjualan ketimbang pada aktifitas paska penjualan. Jadi walaupun
pemasaran ebih mutahir memfokuskan pada merumuskan bauran pemasaran yg akan
menciptakan penjualan dan pelanggan baru,lini terdepan pertahan perusahaan
terletak pada mempertahankan pelnggan.dan pendekatan terbaik untuk
mempertahankan pelanggan. dan pendektan terbaik untuk mepertahankan pelanggan
adalah menyerahkan kepuasan dan nilai yg tinggi kpda pelnggan yg menghasilkan
loyalitas kuat dr pelanggan.
Kunci Pemasaran Yang Akrab Dengan
Pelanggan
Pemesaran yg akrab dngan pelanggan (relationship
marketing) meliputi hal menciptakan,mempertahankan dan mendorong hubungan
erat dengan pelanggan dan pihak berkepentingan lain.pemasaran yg membangun
hubungan lebih berorientasi jangka panjang.sasaranya adalah memberikan jangka
panjang kepada pelanggan,dan ukuran monutut semua bagian dalam perusahaan
berkerja sama dengan pemasaran sebagai tim untuk melayani pelanggan,yg mencakup
hubungan di berbagai tingkat antara lain ekonomi,sosial,teknik,hukum yg
menghasilkan loyalitas pelanggan tinggi.
Kita dapat membedakan 5 tingkat
hubungan kita dapat membedakan 5 tingkat hubungan yg dpt dbentuk dengan
pelanggan yg telah membeli produk perusahaa,seperti mobil atau mesin industi.
ª Dasar.
tenaga penjual perusahan penjual produk tetapi tidak melakukan tindak lanjut
dlm bentu apapun.
ª Reaktif.
tenaga penjual menjual produk dan mendorong pelanggan untuk menelpon klo ada
pertanyaan atau masalah.
ª Bertanggung
jawab. tenaga penjual menelpun pelanggan beberapa saat penjualan untuk
mengetahui apakah produknya sesuai harapan pelanggan. Tenanga penjual jg
meminta sarat perbaikan dr pelanggan dan tidak puasa spesifik. Informasi ini
membantu perusahaan untuk terus menerus memperbaiki tawarannya.
ª Proaktif.
wira niaga atau kariyawan lain menelpon pelanggan dr wktu kewaktu dengan
memberi saran mengenai perbaikan penggunaaan produk atau produk baru yg
menentu.
ª Kemitraan.
perusahaan berkerja sama terus menerus dengan pelanggan dan dengan pelanggan
lain untuk menemukan cara menyerahkan nilai lebih baik.
Manfaat Keuangan
Pendekatan membangun nilai bagi
pelanggan terutama mengandalkan penambahan manfaat keuangan bagi hubungan
dengan pelanggan. Misalnya, perusahaan penerbangan menawarkan program sering
erbang ( frequent – flyer), hotel memberikan kamar dengan standar
lebih tinggi kepada tam yang sering menginap, toko swalayan
memberikan potongan harga.
Manfaat Sosial
Mempengaruhi pemilihan produk oleh
pelanggan, program seprti ini dan insentif keuangan lainnya dapat dengan mudah
ditiru oleh pesaing dan mungkin gagal membedakan seca permanen apa yang
ditawarkan perusahaan. Disini karyawan perusahaan meningkatkan ikatan sosial
mereka dengan pelanggan dengan jalan meneliti kebutuhan dan keingina individual
pelanggan kemudian menyesuaikan produk dan jasa dentgan kebutuhan dan keinginan
itu. Misalnya , karyawan hotel ritch crlton memperlakukan palanggan sebagai
individual, bukan anggota pasar masal yang mana dan wajahnya tidak dikenal.
Mereka menyiapkan data pilihan spesifik dari tamunya dalam basis data, yang
dapat diakses dari semua hotel rangkaian ritz di seluruh dunia. Untuk menjalin
hubungan lebih baik dengan pelanggannya, selama musim panas tahun 1994 dan
seluruh pemilik satrun, yang berjumlah hampir tujuh ratus ribu ke acara santrun
pulang kandang, di kawasan pabriknya di spring hill tennese pada program dua
hari itu diisi dengan acara keluarga untuk keliling pabrik, dan aktvitas fisik
menantang yang dirancang untuk membina keperayaan dan semangat tim. Menunjukkan
bahwa kami memperlukan pelanggan kami berbeda dibanding perusahaan mobil yang
lain.
Tes Terakhir: Pelanggan yang
Mendatangkan Laba
Pada dasarnya pemasaran adalah seni
menarik dan mempertahankan pelanggan yang mendatangkan laba. Akan tetapi
perusahaan sering menyadari bahwa 20 sampai 40 persen pelanggan tidak
mendatangkan laba. Lebih lanjut, banyak perusahaan melaporkan bahwa pelanggan
yang paling banyak mendatangkan laba bukan yang terbesar, melainkan pelanggan
berukuran sedang. Pelanggan terbesar menuntut pelayanan lebih banyak dan
menerima diskon lebih besar, oleh karena itu mengurangi tingkat laba
perusahaan. Pelanggan kecil membayar harga tanpa potongan dan menerima
pelayanan kurang tetapi biaya transaksi dengan pelanggan kecil mengurangi laba.
Pada umumnya, pelanggan berukuran sedang yang membayar dengan potongan kecil
dan menerima pelayanan baik paling banyak mendatangkan laba. Ini bisa
menjelaskan mengapa banyak perusahaan besar yang dulu hanya mencari pelanggan
besar sekarang menambah pasar kelas menengah.
Pelanggan yang mendatangkan laba
adalah orang, rumah tangga, atau perusahaan yang pembeliannya dalam kurun waktu
tertentu melebihi, dalam jumlah yang dapat diterima, biaya yang
dikeluarkan perusahaan untuk menarik, menjual, dan melayani pelanggan itu.
Mengimplementasikan Pemasaran Mutu
Terpadu (Total Quality Marketing)
Kepuasan pelanggan dan kemampuan
perusahaan mencetak laba berkaitan erat dengan mutu produk dan jasa. Mutu yang
lebih tinggi menyebabkan kepuasan pelanggan semakin besar, sementara pada saat
yang sama mendorong harga yang lebih tinggi dan sering biaya yang lebih rendah.
Oleh karena itu, program perbaikan mutu biasanya menaikkan profitabilitas.
Tugas memperbaiki mutu produk dan
jasa seharusnya menjadi prioritas utama. Mutu mendapat definisi
bervariasi. The American Society for Quality Control mendefinisikan
mutu sebagai totalitas sifat dan karakteristik dari produk atau ajsa yang
berhubungan dengan kemampuan memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau yang
tersirat. Definisi ini menyiratkan bahwa sebuah perusahaan telah menyampaikan
mutu kalau produk atau jasanya sesuai atau melebihi kebutuhan, persyaratan, dan
harapan pelanggan. Sebuah perusahaan yang biasanya memuaskan kebutuhan hampir
semua pelanggannya adalah perusahaan bermutu.
Manajemen Mutu Total (Total
Quality Management)
Banyak perusahaan mengambil bahsa
TQM tetapi tidak mengambil substansinya. Perusahaan lain memandang TQM sebagai
penyelesaian bagi semua masalah perusahaan. Mutu terpadu adalah kunci terhadap
penciptaan nilai dan kepuasan bagi pelanggan. Sama seperti pemasaran adalah
tugas setiap orang, mutu terpadu juga tugas setiap orang.
Peran Pemasaran dalam Mutu Terpadu
Manajemen pemasaran mempunyai dua
tanggung jawab dalam perusahaan yang berpusat pada mutu. Pertama, manajemen
pemasaran harus berpartisipasi dalam merumuskan strategi dan kebijakan yang
dirancang untuk membantu keberhasilan perusahaan lewat keunggulan mutu terpadu.
Kedua, pemasaran harus menyampaikan mutu pemasaran disamping mutu produksi.
Pemasaran harus melaksanakan setiap aktivitas pemasaran - riset pemasaran,
pelatihan penjualan, periklanan, jasa pelanggan, dan lain-lain – dengan standar
yang tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar